Emosional spending vs Rational Spending versi ibuna Rafdan
Disclaimer: tulisan ini dibuat berdasarkan opini pribadi penulis ya, jangan dibuat baper 😁
Entah kenapa hari ini kepengen menulis tentang keuangan, tadi siang buat status tentang perencanaan keuangan di FB tiba tiba malam ini dapat inspirasi nulis tentang "emosional spending vs Rational spending"
Emosional spending menurut saya adalah pengeluaran yang didasarkan kepada emosional, bisa terkait brand tertentu atau yang sering saya alami sendiri adalah kepingin beli barang karena diskon padahal belum tentu terpakai atau terpakai ya nanti nanti dengan alasan "ah mumpung murah ini" atau makan hanya maunya di restoran tertentu
Sedangkan Rational spending menurut versi saya adalah pengeluaran yang terukur, cermat, sesuai kebutuhan, tidak berlebihan dan tidak kekurangan
Emotional dan Rational spending kadang bisa berjalan seiringan
Sebagai contoh, saat kita berbelanja bulanan. Jika kita sudah membuat daftar belanja dan hanya membelanjakan apa yang sesuai dengan daftar tersebut maka itu disebut Rational spending, tapi tak jarang belanjaan yang dibeli malah melipir jauh dari rencana maka emotional spendinglah yang mendominasi (saya banget *tutup muka*)
Lalu apakah salah emotional spending itu.. hmm kalau menurut saya pribadi, selama ia tidak mengganggu cash flow dan tujuan keuangan kita gpp, sedangkan jika dirasa mulai mengganggu cepat cepat direm.. misal strict pada daftar belanja, jangan sering sering liat diskon yang menawan hati tapi bikin kempes dompet, atau mengurangi frekuensi makan di restoran kesukaan. Dari yang sebulan 4x dipangkas jadi 2x sisanya masak sendiri, biar hemat dan dananya bisa dipakai untuk yang lain
Oh sama ada satu tips lagi deh, diawal sisihkan dulu dana lain lain, agar jika keinginan emotional spending itu datang kita sudah punya budget khusus..
#ibu belajar
Entah kenapa hari ini kepengen menulis tentang keuangan, tadi siang buat status tentang perencanaan keuangan di FB tiba tiba malam ini dapat inspirasi nulis tentang "emosional spending vs Rational spending"
Emosional spending menurut saya adalah pengeluaran yang didasarkan kepada emosional, bisa terkait brand tertentu atau yang sering saya alami sendiri adalah kepingin beli barang karena diskon padahal belum tentu terpakai atau terpakai ya nanti nanti dengan alasan "ah mumpung murah ini" atau makan hanya maunya di restoran tertentu
Sedangkan Rational spending menurut versi saya adalah pengeluaran yang terukur, cermat, sesuai kebutuhan, tidak berlebihan dan tidak kekurangan
Emotional dan Rational spending kadang bisa berjalan seiringan
Sebagai contoh, saat kita berbelanja bulanan. Jika kita sudah membuat daftar belanja dan hanya membelanjakan apa yang sesuai dengan daftar tersebut maka itu disebut Rational spending, tapi tak jarang belanjaan yang dibeli malah melipir jauh dari rencana maka emotional spendinglah yang mendominasi (saya banget *tutup muka*)
Lalu apakah salah emotional spending itu.. hmm kalau menurut saya pribadi, selama ia tidak mengganggu cash flow dan tujuan keuangan kita gpp, sedangkan jika dirasa mulai mengganggu cepat cepat direm.. misal strict pada daftar belanja, jangan sering sering liat diskon yang menawan hati tapi bikin kempes dompet, atau mengurangi frekuensi makan di restoran kesukaan. Dari yang sebulan 4x dipangkas jadi 2x sisanya masak sendiri, biar hemat dan dananya bisa dipakai untuk yang lain
Oh sama ada satu tips lagi deh, diawal sisihkan dulu dana lain lain, agar jika keinginan emotional spending itu datang kita sudah punya budget khusus..
#ibu belajar
Komentar
Posting Komentar