Katering Sekolah..Yes or No?

Assalamu'alaikum wr wb
Apa kabar pembaca blog ibunarafdan? Semoga senantiasa tercurah dengan nikmat sehat wal'afiat yaa..Aamiin

Siapa yang lagi galau masalah katering sekolah? Yuk, simak cerita saya kali ini.

Sebelum mulai efektif belajar, wali kelas Rafdan mengajukan surat penawaran katering dari sekolah di grup kelas. Teman-teman Rafdan sudah menjawab yes. Nah berhubung, ini pengalaman pertama Rafdan sekolah dan saya belum tahu akankah dia mau makan, karena selama ini dirumah makannya cuma mau disuapi sama ibunya, oleh karena itu itu saya mencoba mencari informasi lebih detail tentang katering tersebut.

Pagi hari setelah mengantar Rafdan, saya ngobrol dengan karyawan TU sekolah, ternyata untuk katering sudah termasuk snack, makan siang (nasi, sayur, dan lauk pauk), serta buah.

Setelah berdiskusi, saya memutuskan mencoba paket sebulan dahulu, jika Rafdan oke, saya bisa lanjut dengan paket tahunan. (Kalau di sekolah Rafdan ada paket bulanan dan paket tahunan).

Uji coba seminggu, masih banyak kendala, Rafdan beberapa kali gak mau makan siang, hanya mau makan snack dan buah, oke, masih ada beberapa minggu lagi untuk uji coba. Dan setelah sebulan, Alhamdulillah, Rafdan sudah mau makan sendiri di sekolah (ibu langsung terharu).

Buat saya katering sekolah jawabannya yes, kenapa?

1. Anak belajar makan variasi menu
Setiap bulan, wali murid mendapatkan menu apa saja yang akan disajikan. Saya sering lihat menu yang mungkin jarang atau bahkan tidak pernah saya masak seperti "sayur daun singkong, oyong, dll" nilai positifnya adalah Rafdan mau makan apapun yang disajikan dan melatihnya agar tidak menjadi picky eater.

2. Belajar Makan Sendiri
Hal paling membahagiakan adalah Rafdan belajar makan sendiri, yang biasanya hanya mau makan jika disuapi, di sekolah semua proses dilakukan sendiri, dari mengambil makan, saat sesi makan, dan membersihkan sisa makan yang ada di piring dengan membuangnya ke tempat sampah. Its lovely

3. Makan menu yang sama dengan teman
Karena mayoritas teman sekelas Rafdan memilih ikut katering, hal itu juga yang akhirnya membuat saya untuk mencoba katering sekolah. Kalau anak makan menu yang sama dengan temannya, biasanya menjadi motivasi tersendiri. Begitupula yang berlaku pada Rafdan, jadi lebih semangat makannya.

4. Problem solver saat tidak bisa memasak pagi hari
Jujur saja, saya kurang begitu suka memasak (walaupun kata pak suami sebenernya masakan saya lumayan enak *muji diri sendiri hehe), jadi saat mood memasak sedang sangat rendah kalimat andalan adalah "Yah, kita beli makan diluar aja ya hehe."
Mengikuti katering sekolah sangat membantu saya saat pagi hari tidak bisa memasak, jadi hati tenang karena Rafdan (insya Allah) terjamin makanannya di sekolah.

5. Anak belajar makan menu yang dihidangkan
"Ibu, aku maunya nasi goreng", padahal saya sudah masak sayur dan lauk pauk

"Ibu, aku maunya telor", padahal masakan yang tersedia adalah ayam goreng

Sering dalam kondisi seperti diatas, toss, berarti saya banyak temennya hehe

Jika mengikuti katering sekolah anak akan belajar untuk menerima dan memakan apapun yang dihidangkan, karena semua temannya juga memakan makanan yang sama. Katering juga bisa menjadi alternatif cara untuk menghilangkan kebiasan memilih makanan pada anak.

6. Pembiasaan Positif
Maksud pembiasaan positif adalah, anak hanya akan makan menu yang disediakan di sekolah yang insya Allah bebas dari snack kekinian anak-anak yang biasanya tinggi kadar gula, minim gizi, banyak pewarna dan pengawet.

Saya memang agak membatasi Rafdan untuk jajan snack atau cemilan ringan. Untuk snack asin yang full MSG saya tidak pernah memberikan dan permen pun jarang. Alhamdulillah Rafdan cukup kooperatif untuk kedua makan yang dilarang, sehingga tidak pernah protes.

Jika di sekolah tidak ada katering, mungkin saja bekal atau snack yang dibawa oleh temannya termasuk kedua hal tersebut,  yang bisa mengakibatkan Rafdan menjadi penasaran dan kepingin.

Dengan adanya katering sekolah, pembiasaan pola makan yang baik akan mulai terbangun di diri anak, sehingga diharapkan menjadi sebuah kebiasaan positif bersinergi dengan kebiasaan pola makan yang sudah diterapkan di rumah.

Jadi..ikut katering sekolah atau tidak?
Kalau saya sih yessss hehe




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengurus Roya Sendiri

Alternatif Kuliner Sekitaran Jombang - Pondok Aren

NHW Pra Bunda Sayang #Adab Menuntut Ilmu dan Code of Conduct