Ketupat VS Lontong... Part 1

Source: Disini
"Assalamualaikum, perkenalkan namaku ketupat, aku adalah hidangan istimewa saat Lebaran, semua orang senang denganku, termasuk kamu juga kan 😎."

"Aku pantas bangga, kenapa?? Karena aku cuma ada setahun dua kali, saat Lebaran dan Idul Adha. Jarang-jarang kan kamu makan aku, kalaupun selain kedua hari raya tersebut ada yang masak, biasanya buat dijual, bukan untuk dimakan sendiri, jadi bisa dibilang aku adalah makanan khusus hari raya, boleh dong aku berjumawa terhadap diriku sendiri." Begitu kata ketupat

"Hai, kalian pasti tidak asing denganku, aku adalah lontong.. ya, aku juga adalah hidangan istimewa saat Lebaran, biasanya ibu-ibu kalian juga memasakku kan, aku memiliki wangi khas daun pisang yang pasti membangkitkan selera makan kalian..ayo ngaku saja". 

"Yaah, walaupun aku dibuat tidak hanya saat hari raya, tetapi jangan salah, aku juga makanan khusus yang dicari orang lho. Karena rasaku yang enak sering dibuat snack acara dari mulai pengajian, akikahan, sampai syukuran biasanya aku ada..yah walaupun saat itu aku berbeda nama menjadi lontong isi, tetapi tetap aja namanya sama-sama lontong bukan"

"Kalau buat Lebaran sih, aku namanya lontong sayur.. enaknya dimakan sama sayur pepaya atau gulai..hmm enaknya, pasti kalian suka dan lahap makannya."  Begitu ujar lontong. 

Nah teman-teman pembaca, pada suatu hari nan Fitri, dimana semua umat Muslim berbahagia bersilaturahim dan berkumpul bersama karib kerabat. Yangkung Tono sedang sumringah karena anak-anak, cucu-cucu, dan cicit-cicit tercinta akan berkumpul dirumahnya, setelah hampir setahun tak berkumpul lengkap, karena anak dan menantunya merantau ke luar Jakarta dan bahkan ke luar negeri, yang mungkin pulangnya hanya beberapa bulan sekali.

Setiap Lebaran, anak-anak Yangkung Tono membuat peraturan tak tertulis harus wajib silaturahim kerumah orang tua. Walaupun sudah sukses, mereka tak lupa, bahwa kesuksesan mereka adalah karena peran dan do'a orang tua. Jadi minimal setahun sekali wajiblah mereka semua berkumpul lengkap, biar menyenangkan orangtua. 

Demi menyambut anak-anak tercinta, Yangkung Tono dan Yangti Tini memasak masakan istimewa.. 10 hari lalu, anak pertamanya Dimas, yang bekerja sebagai Engineer di Uni Emirat Arab telepon "ibu, aku kangen ketupat sayur buatan ibu, tolong bikinkan ketupat dan sayur opor ya Bu, pinta Dimas. Dimas udah lama enggak makan itu, disini jarang yang jual." Yangti Tini yang mendengar permintaan anaknya menjadi terharu "Alhamdulillah, anakku kangen masakanku".

Lalu hari berikutnya, Alika, cucunya yang cantik juga telepon," Yangti, lebaran tolong bikin lontong ya, lontong buatan Yangti paling enak diseluruh dunia." ujarnya memuji. Alika adalah anak dari Raina,  anak ketiganya. Raina sedang mengambil program master di Jerman, jadi dalam setahun paling hanya pulang dua kali. Yangti pun mengiyakan permintaan cucu cantiknya sambil tersenyum bahagia "iya Alika sayang, insya Allah nanti Yangti bikinin." 

Akhirnya hari yang dinanti tiba, seluruh anak keturunan Yangkung Tono dan Yangti Tini berkumpul. Hari pertama Lebaran mereka menunaikan shalat Idul Fitri berjamaah di masjid dekat rumah, sepulangnya keluarga tersebut melakukan tradisi sungkeman yang dimulai dari anak tertua dan diakhiri oleh cicit paling terakhir.. tapi berhubung cicitnya masih bayi, akhirnya diwakilkan oleh sang ibu yang merupakan cucu Yangkung Tono yang kedua. Oh Iya anak Yangkung Tono dan Yangti Tini ada lima. 

Setelah sungkeman, Yangti mempersilahkan semuanya untuk mencicipi hidangan istimewa yang sudah disediakan yaitu ketupat dan lontong lengkap dengan pendukungnya.

To be continued

Karena kepanjangan, jadi dibagi menjadi 2. Part terakhir bisa dibaca disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengurus Roya Sendiri

Alternatif Kuliner Sekitaran Jombang - Pondok Aren

NHW Pra Bunda Sayang #Adab Menuntut Ilmu dan Code of Conduct