Belajar RUM (Rational Use of Medicine) Saat Anak Sakit...

This is a long story..... Semoga ga bosen bacanya hehe

Kemarin siang, Rafdan tiba-tiba mengeluh, "ibu, kupingku sakit". Awalnya dikira yang sakit telinga bagian luar karena memang ada bekas lukanya, mungkin tergaruk jadi bekas lukanya jadi perih.

Eh tapi, sepertinya sakitnya makin parah, suhu badannya agak meningkat, anaknya uring-uringan, lemes ga bersemangat, dan maunya digendong aja. Lalu ibu lakukan deeper question ke Rafdan
I: "yang sakit mana nak?"
R: "ini" (tunjuk telinga, sambil tarik-tarik pipi)
I: "yang dalem atau luar?"
R: "dalam"

Duh, tiba-tiba paniklah ibu, soalnya Rafdan baru kali ini ngeluh sakit telinga dalam dan kelihatannya anaknya kesakitan banget. Lalu ibu browsing di google tentang dokter THT anak yang bagus sambil gendong Rafdan. Alhamdulillah mbah uti-nya Rafdan lagi main kerumah jadi ada yang gantian nemenin Rafdan.

Setelah browsing, ternyata dokter THT khusus anak ga ada dan rata-rata ke spTHT umum. Wah, langsung cek ke RS THT langganan ibu, praktek ga dokternya... Ternyata dokternya praktek tapi cuma jam 16.00 (yaa ga kekejar), tapiii karena ternyata hari ini dokternya praktek sesuai perjanjian akhirnya dokter THTnya mau nunggu max sd jam 17.45 (Alhamdulillah, walau agak bingung nyampe ga ya ke salemba dalam waktu 75 menit huhu).

Dalam perjalanan kita pun epic banget... 

Singkat cerita, kita pergi naik go car, cari-cari jalan yang ga macet dan menghindari jalan utama karena terkena aturan ganjil genap. Ternyataaa di dekat Megaria muacettt total & jam menunjukkan pukul 17.50 (telat 5 menit dari perjanjian), akhirnya telp RS & coba nego.. Alhamdulillah dokternya mau nunggu 10 menit lagi. Tapiii macetnya parah banget, mobil seperti parkir di jalan huhu... Akhirnya memutuskan turun & naik ojek sama Rafdan. Eh ternyata, dekat dengan jalan masuk RS macet total, akhirnya ibu turun ojek lari sambil gendong Rafdan membelah kemacetan..


Akhirnya sampai juga & Alhamdulillah dokternya mau nunggu. Selesai daftar langsung dipanggil, pas diperiksa, ternyata dekat gendang telinganya merah dan hampir bengkak (disini ada monitornya,, jadi bisa terlihat kondisi THT Rafdan) dokternya sampai bilang "ini sakit banget Bu" duh nak, sedih ibu jadinya... Akhirnya pulang dikasih 3 macam obat (antibiotik untuk radang, pereda nyeri, dan obat batpil)..

Dijalan pulang, telp DSA (Dokter Spesialis Anak) Rafdan yang memang pro RUM (Rational Use on Medicine), berikut cuplikan konsultasi ibu dengan DSA Rafdan

I: "Malam dok, saya Ibunya Rafdan yang 2 hari lalu berobat karena ISPA" (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) -memang Rafdan sedang batpil dan baru 2 hari lalu kita ke DSA tersebut, saat Konsul tidak dikasih obat karena penyebabnya virus & bisa sembuh sendiri-

DSA: "iya Bu, kenapa?"

I: "gini dok, tadi siang anak saya ngeluh sakit telinga & setelah ke dr THT dikasih 3 macam obat (sambil menyebutkan obatnya), "gimana dok?"

DSA: "Bu, kalau saya biasanya kasih AB kalau udah sakit 3 hari, kalau baru sehari dilihat aja dulu"

I: "tapi dok, telinganya merah & bengkak"

DSA: "Iya Bu saya tau, tapi diliat dulu aja"

I: "kalau setelah 3 hari masih sakit baru dikasih ya dok, tapi AB jenis ini aman kan dok?"

DSA: "ya aman Bu kalau memang perlu, kalau ga perlu ya ga aman"

I: (merasa tertohok), "oke dok, berarti saya kasihnya nanti aja ya, pas hari ketiga?"

DSA: "ya kan diliat 3 hari, berarti hari ke 4 baru dikasih"

I: manggut-manggut.. "terus dok saya dikasih obat batpil juga, ini bisa diminum dok?"

DSA: "obatnya apa?"

I:( menyebut merek )

DSA: "yang kuning atau hijau?"

I: "yang hijau dok"

DSA: "lho kenapa dikasih yang hijau? Itu lebih keras, kalau mau pake yang kuning tapi diminumnya sehari sekali atau dua hari sekali"

I: "iya dok, kalau begitu makasih ya dok.. assalamualaikum"

DSA: "wa'alaikumsalam"

Dan sesi konsultasi online selama 4 menit 1 detik itupun berakhir..

Sampai rumah, masih galau kasih AB ga ya, karena liat tadi ko telinganya merah banget dan Rafdan juga kesakitan.. browsing internet di internet ternyata bisa dikasih atau tidak tergantung kondisi.. akhirnya setelah diskusi sama pak suami sepakat diobservasi dulu 2 hari, kalau masih mengeluh sakit, hari ketiga baru diminumkan AB-nya.

Alhamdulillah, keesokan paginya Rafdan sudah baikan. Pas ditanya "kupingnya masih sakit ga nak?" Dijawab "udah ga sakit Bu". Anaknya sudah kembali sehat & ceria

Dan ibu pun terhindar dari kegalauan memberi AB dan obat lainnya kepada Rafdan karena kalau sudah minum AB ya wajib dihabiskan padahal belum tentu penyebabnya adalah bakteri istilahnya bukan pengobatan yang pas. 

Alhamdulillah satu episode telah selesai, walau panik tetap mencoba RUM, karena ibu percaya Allah SWT telah menciptakan tubuh manusia dengan sangat sempurna dan pasti tubuh punya mekanisme penyembuhan sendiri.. 

Ibu hanya mencoba belajar, kapan waktunya proses penyembuhan tersebut memerlukan campur tangan zat kimia ataukah tubuh anak bisa mengatasinya sendiri..

Semoga Allah menjaga keluarga kita dan memberikan nikmat sehat sehingga bisa optimal dalam beraktivitas..

#ibu belajar

Komentar

  1. Penerapan Penerapan RUM pada saat anak sakit emang kadang suka bikin degdegan, tapi kalo udah melaluinya lega bisa lolos dari godaan antibiotik ya mba☺️

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengurus Roya Sendiri

Alternatif Kuliner Sekitaran Jombang - Pondok Aren

NHW Pra Bunda Sayang #Adab Menuntut Ilmu dan Code of Conduct